Selasa, 27 Desember 2011
Buya Syafii, "Desentralisasi Masih Sekadar Jargon"
BUYA Syafii Maarif saat pidato di depan Forum Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Indonesia (FOLMASPI) dan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di UMY...
YOGYAKARTA - Desentralisasi yang dimaksudkan untuk menyeimbangkan kekuasaan pusat dan daerah yang digulirkan satu dasawarsa terakhir, belum mencapai
hasil dan cenderung tidak cocok karena sentralisasi kekuasaan di Jawa tetap mendominasi.
Mantan Ketua PP Muhammadiyah Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif (Buya Syafii) menyatakan desentralisasi masih sekadar jargon, nilai-nilai sentralistik sangat kental dalam aplikasinya.
Berbicara di depan mahasiswa ilmu politik seluruh Yogyakarta, Selasa (27/12), Buya Syafii menyatakan desentralisasi barangkali tidak cocok dengan sosiokultur masyarakat Indonesia. Walaupun daerah diberi kewenangan/kekuasaan, pemerintah pusat masih tetap dominan kekuasaannya. Kemudian standar kekuasaan merujuk ke Jawa.
Menurut dia negara multikultural semacam Indonesia seharusnya mengutamakan keanekaragaman suku, ras, agama. Kemudian memperluas kesempatan dan membesar kapasitas kekayaan daerah sebagai modal pembangunan di daerah.
Guru besar Universitas Negeri Yogyakarta tersebut menyatakan, sentralisasi yang merujuk pada dominasi kekuasaan di Jawa menumbuhkan perputaraan keuangan tidak merata, terbanyak di Jawa.
"Lebih dari setengah perederan uang di Indonesia terjadi di Jawa," kata dia di Universitas Muhammmadiyah Yogyakarta saat dialog “Membangun Kultur Ideal dalam Menciptakan Pemimpin Ideal 2014”, diselenggarakan Forum Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Indonesia (FOLMASPI) dan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UMY.(A-84/kur)***
sumber: Pikiran Rakyat Online; Selasa, 27/12/2011 - 15:14 WIB
http://www.pikiran-rakyat.com/node/170938
YOU MIGHT ALSO LIKE
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar